AL-QUDS, PALESTINOW.COM — Pada Ahad (26/5), warga kota al-Quds dalam jumlah besar datang berbondong-bondong ke Masjid Al-Aqsha, menyusul terjadinya serangan Zionis “Israel” yang terjadi di masjid al-Aqsha pada pagi harinya, di mana puluhan pemukim pendatang Yahudi menyerbu masuk masjid, bersamaan dengan berlanjutnya serangan yang dilakukan polisi penjajah Israel terhadap jamaah masjid.
Menurut Departemen Wakaf Islam, 75 pemukim Yahudi, termasuk seorang perwira intelijen, menyerbu Masjid Al-Aqsha pada Ahad pagi melalui Gerbang Maghariba (pintu barat masjid al-Aqsha) dan melakukan tur di area masjid dengan mendapatkan pengamanan ketat dari pasukan polisi penjajah Zionis.
Departemen Wakaf Islam menyatakan bahwa para pejabat Departemen Wakaf terkejut atas penyerbuan yang dilakukan para pemukim Yahudi tersebut, setelah pihaknya diberitahui oleh polisi Israel sehari sebelumnya bahwa mereka tidak akan membuka gerbang barat masjid bagi para pemukim Yahudi, selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Pasukan penjajah Israel menangkap tiga jamaah dari dalam Masjid Al-Aqsha dan membawa mereka ke salah satu pusat penahanan di kota untuk diinterogasi.
Pasukan pendudukan Israel menutup Gerbang Maghariba pada pukul 11:00 pagi setelah penyerbuan para pemukim Yahudi berakhir, dan mereka perlindungan kepada merkea selama melakukan tur di dalam area Masjid Al-Aqsha.
Polisi penjajah Israel terus membatasi masuknya jamaah ke dalam Masjid Al-Aqsha dan memeriksa identitas pribadi jamaah, meski dalam suasana peribadatan di area masjid Al-Aqsha selama bulan suci Ramadhan.
Polisi Israel terus mengusir para pemuda yang beri’tikaf di dalam Masjid Al-Aqsha, dan setiap hari untuk memaksa mereka keluar dari masjid.