JERUSALEM, PALESTINOW.COM – Masyarakat Tahanan Palestina yang merupakan sebuah LSM mengatakan kantin penjara telah berhenti memasok 140 produk kepada para tahanan, termasuk produk-produk kebersihan yang sangat amat dibutuhkan di tengah penyebaran wabah virus corona saat ini. Selain itu, otoritas penjara juga telah menghentikan pemeriksaan medis untuk tahanan, kecuali demam.
READ : Meski Terbiasa Perang, Warga Gaza Tetap Resah dengan Virus Corona COVID-19
“Layanan penjara masih menolak untuk menawarkan pasokan perlindungan atau disinfektan untuk melindungi tahanan dari virus corona,” ujar Kepala Organisasi Pembebasan dan Urusan Tahanan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Pekan lalu, tahanan Palestina mulai menolak makanan yang disediakan oleh layanan penjara sebagai bagian dari protes pada otoritas penjara untuk menghapuskan pembatasan. Pada Senin (23/3), para tahanan Palestina memutuskan untuk melanjutkan tindakan protes mereka terhadap Layanan Penjara Israel.
Menurut Masyarakat Tahanan Palestina, eskalasi protes akan terjadi di tiga penjara Ofer, Negev, dan Nafha, tempat ratusan tahanan Palestina mendekam.
READ : PBB: Israel Bertanggung Jawab atas Kesehatan dan Keselamatan Warga Palestina
“Mereka mungkin dipaksa melakukan mogok makan terbuka untuk memenuhi tuntutan mereka,” kata Abu Bakar kepada AA seperti dimuat Yenisafak.
Menurut Abu Bakar, pembatasan yang dilakukan Israel adalah sebuah kejahatan. Pihaknya juga saat ini tengah berupaya menggalang dukungan untuk membebaskan para tahanan, terutama yang sakit, manula, anak-anak, dan perempuan.
Abu Bakar juga mengungkapkan, otoritas penjara Israel juga telah mengkarantina empat tahanan yang diyakini sebagai suspect corona sejak Kamis lalu (19/3). (RMOL/Palestinow)