GAZA, PALESTINOW.COM – Kementerian Awqaf dan Urusan Agama Palestina di Gaza memutuskan untuk terus menghentikan sholat Jum’at dan shalat berjamaah di masjid-masjid, sambil tetap melaksanakan panggilan adzan untuk waktu-waktu sholat sampai batas waktu yang tidak ditentukan tergantung data perubahan yang membutuhkan pengkajian ulang situasi.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengatakan, dari hasil pemeriksaan tes laboratorium, jumlah penderita kasus Corona ini mengalami peningkatan, tercatat dua kasus baru pada malam hari tadi. Oleh karena itu, kemenkes meminta warga untuk tetap mengambil tindakan pencegahan. Seperti dikutip PIC, Senin (20/4).
BACA : Migran Palestina Bandingkan Lockdown Covid-19 dengan Pendudukan Israel
Wakil kepala menteri, Abdel-Hadi Al-Agha dalam konferensi persnya mengatakan, pengecualian sholat berjamaah di masjid hanya diizinan bagi imam, muazin dan yang mendengar suara adzan saja, untuk menjaga ritual agama tetap tegak, demi untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan.
Al-Agha meminta warga untuk tetap memelihara shalat berjamaah di rumah masing-masing, membiasakan shalat wajib, menjadikan rumah mereka sebagai masjid yang dibangun diatas ketaatan dan peribadahan pada Allah.
Dia menekankan perlunya tidak keluar rumah kecuali untuk kebutuhan nyata. Tidak melakukan pertemuan di fasilitas umum, pasar dan acara sosial.
Wakil Menteri Awqaf mengatakan, setiap warga negara berkewajiban mematuhi tindakan keselamatan yang merupakan salah satu tugas hukum. Kegagalan mereka untuk mengikuti arahan kesehatan terkait pencegahan dan tidak melakukan pertemuan publik merupakan pelanggaran hukum dan kelalaian restitusi.”
Dia meminta otoritas pemerintah yang kompeten untuk mengintensifkan tindakan pencegahan dan ketegasan terhadap para pelanggar yang membahayakan masyarakat.
BACA : Amerika Klaim Beri Bantuan, Palestina: Kami Belum Menerima Sepeser pun
Wakil Sekretaris Kementerian Awqaf menyatakan, setiap muslim harus menerima bulan Ramadhan yang diberkaki ini dengan iman yang tulus dan misi tinggi dengan melaksanakan shalat wajib, menjaga shalat sunnah, melaksanakan sholat Tarawih di rumah masing-masing secara berjamaah tanpa kemalasan.
Dia mengumumkan peluncuran rencana alternatif dari kementeriannya untuk menjaga ibadah kolektif di rumah-rumah dengan mengguanakan fasilitas komunikasi elektronik dengan menyediakan bagi setiap warga bahan-bahan agama yang diperlukan dalam rangka menerima Bulan Suci, seperti program Quran, kajian ilmiah dan dakwah sesuai dengan cara alternatif.
Al-Agha menjelaskan bahwa keputusan untuk menghentikan Jumat dan sholat berjamaah di dalam masjid diambil setelah pertemuan Dewan Ulama, Mufti dan para pakar di Jalur Gaza yang membahas langkah-langkah hukum terkait dengan shalat jamaah dan Jumat, serta shalat-shalat di bulan Ramadhan.
Dia menambahkan, keputusan ini berlaku selama empat pekan berlalu sejak dikeluarkan keputusan ini dalam rangka melakukan langkah-langkah untuk mencegah epidemi Corona.”
BACA : Tahanan Palestina Terus Dilecehkan oleh Israel Selama Pandemi Covid-19
Selama briefing, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra berbicara tentang perkembangan kesehatan di Gaza. Ia dan mengatakan, Kementerian dan lembaga pemerintahnya meninjau setiap hari langkah-langkah mereka dalam melindungi masyarakat dari epidemi Corona.
Dia menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan telah memantau 2017 kasus yang diselenggarakan di 26 pusat karantina di Jalur Gaza, semuanya dalam kondisi sehat.
Dia menunjukkan, laboratorium pusat telah mengintensifkan tes laboratorium untuk carier pembawa penyakit dari 202 sampel diperiksa kemarin, dua di antaranya adalah kasus positif corona. Mereka adalah pasangan suami istri dan ditempatkan di salah satu pusat karantina. Kondisinya meyakinkan dan sejumlah sampel masih dalam pemeriksaan.
Dia mengatakan, Jumlah total kasus positif sejak 22 Maret menunjukan 15 kasus baru coronavirus terjadi di Jalur Gaza, sembilan kasus diantaranya telah pulih, 6 kasus masih aktif dan sedang ditindaklanjuti di rumah sakit isolasi di persimpangan Rafah. (Palestinow/Pic)
Palestinow’s editorial independence is founded by our readers. If you’re able to, please support Palestinow.com.