GAZA, PALESTINOW.COM — Senin menjelang fajar, sumber informasi mengungkapkan adanya kesepakatan gencatan senjata antara otoritas pendudukan Israel dan perlawanan Palestina di jalur Gaza.
“Kesepakatan gencatan senjata antara faksi perlawanan dan pendudukan dicapai pada pukul 4:30 pagi waktu setempat,” kata sumber.
Satelit Palestina mengkonfirmasikan hari ini berlakunya gencatan senjata dicapai dengan pendudukan sejak pukul 4:00.
“Setelah upaya intensif oleh PBB dan koordinasi dengan Mesir, kita hampir bersepakat gencatan senjata dalam beberapa jam ke depan,” kata sumber diplomatik, mencatat bahwa upaya terus dilakukan dengan semua pihak untuk mencapai gencatan senjata definitif.
“Beberapa jam terakhir telah menyaksikan intervensi negara intens dalam koordinasi penuh dengan PBB yang bertujuan untuk memulihkan ketenangan dan menghentikan eskalasi berbahaya di jalur Gaza, yang akan terus menyebabkan ratusan kematian di sisi Israel dan ribuan orang di pihak Palestina, “ujarnya.
Sumber diplomatik mengungkapkan bahwa sebuah kontak telah dibuat antara Menteri Luar Negeri Qatar dan kepala biro politik gerakan Hamas Ismail Haniyeh.
Sumber menekankan bahwa intervensi negara dan upaya untuk mencapai gencatan senjata merupakan kelanjutan dari upaya berkelanjutan Qatar untuk membantu saudara Palestina mengatasi krisis dan untuk menstabilkan pemahaman yang akan memberikan kehidupan yang bermartabat bagi mereka untuk mengangkat total blokade dari jalur Gaza.
Korban agresi Israel terhadap jalur Gaza telah meningkat menjadi 25 martir dan puluhan orang yang terluka, termasuk anak, perempuan dan bayi yang belum lahir.
Departemen Kesehatan Palestina mengumumkan kematian syahid 25 orang Palestina (3 wanita, 2 bayi dalam kandungan, dua bayi dan anak) dan melukai 154 warga di berbagai luka sebagai akibat dari eskalasi berkelanjutan Israel hari kedua di jalur Gaza.
Empat orang Palestina mati syahid dalam pengeboman Israel di sekitar sekolah Amerika di jalur Gaza Utara, sementara dua warga tewas syahid oleh shelling dari Menara Zo’rob di Rafah.
Enam warga, termasuk anak dan perempuan, sebagai hasil dari pendudukan, juga mengutip sebuah menara penghunian di kota jalur Gaza Utara Sheikh Zayed.