GAZA, PALESTINOW.COM — Gerakan Hamas menegaskan, militer Israel dan ekstrimis zionis yang menyerukan untuk menodai Al-Aqsha akan mendapatkan balasan setimpal. Masjidil Aqsha merupakan batas toleransi, kami tak main-main dalam melindunginya.
Hamas menuding penjajah zionis sebagai pihak yang harus bertanggungjawab atas dampak kejahatan nyata ini, yang memicu suasana memanas, seperti yang pernah menimpa Al-Aqsha sebelumnya, yang akan menjadi bara perjuangan rakyat dan bahan bakar revolusi di sepanjang sejarah perjuangannya.
Hamas menyerukan kepada segenap elemen bangsa Palestina untuk bersatu membantu warga Palestina di Al-Quds, dan mendukung pertempuran mereka melawan penjajah dan para pemukim zionis, sampai datang janji Allah untuk membebaskan Al-Quds, dan membersihkan Al-Aqsha dari penodaan perampok zionis.
Hamas menyatakan, dalam suasana hari raya Idul Adha dan kurban, warga Al-Quds bersatu membela Masjidil Aqsha, dan menorehkan konsistensi perjuangan mereka menghadapi penjajah zionis.
Warga Al-Quds mencatatkan kemenangan baru dalam rangkaian kemenangan penuh berkah, dan menggagalkan rencana serbuan luas zionis, serta mampu mengusir kerumunan zionis di Al-Aqsha.
Hamas menegaskan, bangsa Palestina membuktikan komitmen mereka membela Masjidil Aqsha, dan bersiap penuh memperjuangkan kehormatannya, menggagalkan rencana yahudisasi dan pembangian Al-Aqsha. Hamas menegaskan Al-Aqsha sebagai batas toleransi, yang akan diperjuangan dengan serius, dan tidak akan membiarkan penjajah dan pemukim zionis untuk menguasai Al-Aqsha.
Sekitar 100 ribu kaum muslimin menunaikan shalat Idul Adha di Masjidil Aqsha, dan puluhan ribu melanjutkan penjagaan untuk menghadang serbuan pemukim zionis, di tengah tindakan represif pasukan Israel, yang melukai 61 orang warga Palestina.
Badan Wakaf Islam menginformasikan, sebanyak 1336 ekstrimis yahudi menyerbu Masjidil Aqsha selama dua waktu, pagi dan sore, sebuah pelanggaran nyata pemerintah zionis mengijinkan para ekstrimis yahudi menyerbu Al-Aqsha di awal hari raya Idul Adha.
Seperti kebiasaan sebelumnya, para pemukim zionis tidak melakukan serbuan ke Masjidil Aqsha selama Jumat dan Sabtu serta hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, namun untuk kali ini mereka memutuskan untuk melakukan serbuan, sebagai eskalasi kejahatan zionis mengambil kendali di lapangan, yang bertujuan membagi Masjidil Aqsha secara waktu dan tempat, untuk kaum muslimin dan kaum yahudi.