AL-QUDS, PALESTINOW.COM – Pasukan tentara Zionis telah meningkatkan eskalasi kebijakannya untuk mengusir warga Palestina dari Masjid Al-Aqsa.
Seperti dilansir Pusat Informasi Palestina, Senin (8/6), kepolisian Zionis mengeluarkan keputusan untuk mendeportasi sejumlah orang dari Masjid Al-Aqsa dengan berbagai tingkatan periode. (Baca : Aksi Solidaritas Kecam Pembunuhan Al-Hallaq oleh Israel di Al-Quds)
Sumber-sumber lokal mengatakan, Intelijen Zionis memberikan surat deporasi terhadap pemuda Bahjat al-Rahim asal Kota Tua Al-Quds, agar ia dijauhkan dari Masjid Al-Aqsa selama 3 bulan.
Abdullah Najib seorang pemuda Palestina diberikan surat keputusan deportasi yang mengusirnya dari Al-Aqsa selama 5 bulan, setelah pasukan Zionis menyerbu rumahnya di Jalan Al-Wadi di Kota Tua.
Intelijen Israel juga hari ini mengusir gadis Madeleine Issa asal Kafr Qasim dari Masjid Al-Aqsa selama 6 bulan. Ia sebelumnya ditahan selema beberapa bulan di penjara Zionis lalu dibebaskan dan langsung dideportasi dari Al-Aqsa. Sebelumnya juha ia sempat dideportasi dari masjid tersebut selama berbagai periode. (Baca : Israel tangkap 21 warga Palestina dalam penggerebekan di Yerusalem)
Dalam konteks ini, pasukan Israel memanggil pemuda asal Al-Quds, Louay Jaber ke pusat investigasi Al-Qishleh, setelah ia ditahan dan mobilnya digeledah di pos pemeriksaan Al-Zaeem sore ini.
Pada malam harinya, pasukan Zionis menangkap seorang guru wanita Al-Quds dan pejuang Al-Aqsha, Hanadi Al-Halawani dari gerbang Al-Asbat di Al-Quds bersama pemuda Omar Muhaisen dari luar Al-Asbat, Al-Quds. (PIC/PLNOW)