TEL AVIV, PALESTINOW.COM — Pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Penjajah Israel mengatakan, otoritasnya akan segera membuka kedutaan besarnya di Bahrain seiring penandatanganan perjanjian normalisasi Selasa depan.
Dalam pernyataan persnya yang dikutif media Ibrani, otoritas bidang penyiaran resmi dan chenel 13, tanpa menyebutkan nama pejabat Israel mengatakan, selain mendirikan kedutaan besar dan menunjuk duta besarnya, Israel dan Bahrain telah sepakat untuk meluncurkan penerbangan langsung antara mereka dan proyek kerja sama di berbagai bidang.
Namun Media Ibrani tidak mengklarifikasi apakah pembukaan kedutaan akan dilakukan dalam hubungannya dengan upacara penandatanganan perjanjian normalisasi atau di lain waktu.
Dalam konteks yang sama, Menteri Luar Negeri Bahrain, Abd al-Latif bin Rashid Al-Zayani melakukan pembicaraan melalui telepon dengan mitranya dari Israel, Gabi Ashkenazi. Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Bahrain yang dikirimkan oleh badan resmi, malam ini.
Dalam pernyataan tersebut dinyatakan, “kedua menteri bertukar ucapan selamat dan percakapan ramah pada kesempatan deklarasi perdamaian antara Kerajaan Bahrain dan Negara Israel. Ia menekankan pentingnya bergerak maju dengan hubungan ini di berbagai bidang dalam melayani kepentingan bersama dan dengan cara berkontribusi pada penguatan stabilitas dan perdamaian di kawasan.
Pada hari Jumat, Bahrain mengumumkan telah mencapai kesepakatan untuk menjalin hubungan diplomatik total dengan Israel, di bawah naungan Amerika, bergabung dengan Uni Emirates, yang sebelumnya telah mengambil langkah serupa pada 13 Agustus lalu.
Upacara penandatanganan perjanjian kedua belah pihak diharapkan berlangsung Selasa depan di Gedung Putih, di hadapan Netanyahu, menteri luar negeri UEA Abdullah bin Zayed dan Abdul Latif Al-Zayani.