AL-QUDS, PALESTINOW.COM — Khatib Masjid Al-Aqsha Syaikh Ikrimah Sabri mengatakan bahwa proyek Amerika untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang dikenal dengan nama deal of century “akan menemui kegagalan”.
Hal tersebut disampaikan Syaikh Sabri dalam khutbah Jumat (28/6) di Masjid Al-Aqsha. Dia mengatakan bahwa proyek Amerika bernama deal of century adalah rencana Zionis Amerika.
Menurutnya, orang yang mengikuti isi pernyataan para politisi terkait dengan deal of century menyadari bahaya rencana ini. Yaitu, pertama bertujuan untuk menghapus kota al-Quds dari pembicaraan/perundingan apapun di masa depan jika pembicaraan ini terjadi.
Yang kedua, menghapus hak kembali pengungsi Palestina ke rumah mereka. Rencana kolonial adalah memukimkan para pengungsi Palestina di negara-negara Arab. Dan ketiga, mempertahankan koloni-koloni permukiman Yahudi di ilayah palestina berada di bawah kedaulatan penjajah Israel.
Syaikh Sabri melanjutkan khitbahnya, bahaya keempat adalah mempertahankan Lembah Yordan tetap berada di bawah kendali penjajah Israel juga. Kelima, menjadikan wilayah Palestina sebagai wilayah demiliterisasi (yang diculuci senjatanya). Dan keenam, menjadikan Abu Deis sebagai ibu kota negara kecil Palestina.
Dia mempertanyakan, “Apakah kesepakatan ini dapat menyelesaikan masalah Palestina? kesepakatan ini merupakan persekongkolan besar yang melampaui persekongkolan-persekongkolan sebelumnya. Lantas apa yang tersisa untuk Palestina setelah itu?” Pada saat yang sama dia menegaskan, “Rencana ini akan gagal, dengan izin Allah.”
Puluhan ribu warga hari Jum’at kemarin shalat Jum’at di masjid Al-Aqsha, meskipun ada penangkapan ratusan jamaah muda di pintu masuk utama Masjid Al-Aqsha.
Pasukan penjajah Israel telah memperketat langkah-langkah keamanan, mengerahkan lebih banyak personil dan mendirikan barikade serta penghalang di gerbang utama kota tua al-Quds. (was/pip)