JAKARTA, PALESTINOW.COM – Kepergian Pendiri dan Dewan Pembina Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dr Joserizal Jurnalis, SpOT, mencuri perhatian. Bagaimana tidak, semasa hidup dia mengabdi untuk memberikan pertolongan medis di wilayah bencana alam, konflik, hingga perang. Misalnya saja di Palestina.
Baca juga: Joserizal dan Keinginannya Merawat Warga Palestina
Kabar meninggalnya Dokter Joserizal Jurnalis pertama kali disampaikan melalui akun media sosial MER-C. Dari informasi tersebut, dokter yang pernah mengabdi di Palestina ini meninggal dunia pukul 00.38 RS Harapan Kita, Jakarta. Namun, tak diketahui secara pasti penyebab kematiannya.
Dokter yang pernah mengabdi di Palestina itu lahir di Padang, 11 Mei 1963. Dia berasal dari keluarga akademisi. Ayahnya, Jurnalis Kamil, pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Kemudian ibunya, Zahara Idris, juga seorang akademisi.
Pada 1998, Dokter Joserizal Jurnalis lulus sebagai dokter umum dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia langsung mengambil pendidikan Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi di universitas yang sama. Pendidikan spesialisnya selesai pada tahun 1999.
Baca juga: Rawabi Surga Palestina Pelipur Serangan Israel
Di tahun yang sama, Dokter Joserizal Jurnalis bergabung menjadi bagian dari Tim Medis Mahasiswa Universitas Indonesia (TMM-UI) yang dikirim ke Ambon, pada April saat terjadi konflik. Saat bertugas, dirinya melihat ketimpangan medis yang dilakukan.
Hal itulah yang mengilhaminya untuk mendirikan MER-C, dengan misi menyebarkan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan. Organisasi kemanusiaan tersebut pernah melakukan pertolongan medis ke Afghanistan, Irak, Gaza, Maluku, Mindanao dan Ambon.
Selain itu, MER-C juga pernah mendirikan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina dan Rakhine State, juga Myanmar. Kemudian pada aksi 212 dr Joserizal pernah memberikan bantuan medis. Pertolongan yang dilakukannya semata-mata berdasarkan urgensi dan tidak memandang latar belakang agama, politik dan etnis.
Kepergian dokter berusia 56 tahun itu meninggalkan seorang istri bernama Dian Susilawati dan tiga orang anak yaitu Aisha, Nabila dan Saladin. Jenazah Dokter Joserizal Jurnalis dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur. (Okezone/palestinow)