Yerusalem, Palestinow.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji tidak membongkar permukiman Yahudi yang terpencil di Tepi Barat. Ini menjadi pesan kepada para pemukim menjelang pemilihan umum Israel yang digelar September mendatang.
Baca juga: Warga Israel usir Keluarga Palestina dari Rumah di Yerusalem
Media Israel berspekulasi bahwa setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerahkan ‘hadiah politik’ ke Netanyahu dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan mengakui pencaplokannya atas Dataran Tinggi Golan, Trump mungkin kini mengharapkan konsesi sebagai imbalan setelah adanya proposal rencana perdamaian Israel-Palestina.
“Kami tidak akan mengizinkan pembongkaran pemukiman apa pun dalam rencana perdamaian apa pun,” kata Netanyahu, dalam audiensi di Tepi Barat yang diduduki Israel, seperti dilaporkan AFP, Kamis (11/7/2019).
“Saya juga tidak membuat perbedaan antara blok pemukiman dan situs pemukiman terisolasi,” katanya dalam bahasa Ibrani.
Baca juga: Tentara Zionis Israel Tewas di Gaza akibat Tertembak Pasukan Sendiri
“Setiap lokasi di sana adalah milik Israel dari sudut pandang saya.”
Palestina menolak rencana perdamaian AS, dengan menyatakan bahwa langkah-langkah Trump sejauh ini menunjukkan bahwa dia secara terang-terangan berpihak pada Israel.
Israel menduduki Tepi Barat dalam Perang Enam Hari 1967.
Permukiman Israel dipandang ilegal di bawah hukum internasional dan hambatan besar bagi perdamaian karena mereka berlokasi di tanah yang dianggap Palestina sebagai bagian dari ibu kota negara masa depan mereka.
Para pemukim merupakan sasaran utama dukungan bagi pemerintahan sayap kanan Netanyahu dalam upayanya kembali memenangkan pemilihan umum Irsael.
Sumber: Inews