JERUSALEM, PALESTINOW.COM – Seorang petugas polisi Israel yang menyamar sebagai teknisi Palestina diserang oleh dua remaja Yahudi di permukiman ilegal Bat Ayin di Gush Etzion yang terletak di Tepi Barat yang diduduki, Selasa (31/12/2019) pekan lalu.
Baca juga: Bocah Palestina Bersembunyi di Koper Belanja demi Bisa Masuk ke Spanyol
Menurut sebuah LSM sayap kanan, organisasi Honenu, kedua polisi itu didekati oleh para pemuda yang menanyakan mengapa mereka ada di sana, setelah tidak mendapat jawaban yang jelas, salah seorang pemukim menyerang seorang perwira, sementara yang lain disemprot dengan merica. Kedua tersangka telah ditangkap dan diinterogasi.
Haaretz melaporkan bahwa polisi belum mengeluarkan pernyataan tentang operasi tersebut, hanya mengonfirmasi bahwa seorang polisi terluka ringan. Meskipun di beberapa bagian Tepi Barat adalah lazim untuk mempekerjakan orang Arab sebagai buruh, namun para pemukim di Bat Ayin mematuhi prinsip “buruh Ibrani” yang diskriminatif dan rasis yakni masyarakat sama sekali tidak mempekerjakan orang Arab.
Seorang pengacara terdakwa mengatakan bahwa polisi Israel telah menyebabkan provokasi akibat menyamarkan diri mereka sebagai orang Palestina, “seperti yang diketahui semua orang, ini adalah saat yang menegangkan,” kata pengacara.
Baca juga: 2019 Tahun Memprihatinkan, Lebih dari 5.500 Warga Palestina Ditangkap Pemerintah Zionis
Russia Today melaporkan bahwa bulan lalu seorang pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya menyoroti peningkatan tajam dalam kekerasan pemukim terhadap warga Palestina di dekat Bat Ayin selama berminggu-minggu.
B’Tselem , Pusat Informasi Israel untuk Hak Asasi Manusia di Wilayah Pendudukan, melaporkan bahwa kekerasan yang dilakukan pemukim Yahudi didukung oleh Negara. Pihak berwenang Israel melalaikan tanggung jawab dalam melindungi warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki di tengah kekerasan terhadap diri dan properti mereka. [Memo/Islampos]