GAZA, PALESTINOW.COM — Mirip dengan kejahatan yang dilakukan penjajah Israel terhadap aktivis Amerika Rachel Corrie, yang dieksekusi oleh buldoser militer penjajah Israel di kamp pengungsi Yebna di kota Rafah pada tahun 2003, kini penjajah Israel mengulang tragedi tersebut di perbatasan timur Khanyunis, wilayah selatan Jalur Gaza.
Sekali lagi, adegan kriminalitas Zionis terhadap warga Palestina yang tak berdaya kembali terjadi di depan kamera dan seluruh mata dunia.
Muhammad Ali Na’im, pemuda berusia 27 tahun ini gugur dan 3 lainnya terluka pada hari Ahad (23/2/2020), akibat serangan tembakan pasukan penjajah Israel ke arah warga Palestina di sebelah timur Khanyunis, wilayah selatan Jalur Gaza.
Pasukan pendudukan penjajah Israel menerabas perbatasan hingga masuk sejauh 150 meter, mengambil tubuh Ali Na’im, setelah memperlakukan tubuhnya dengan cara yang memalukan dan kejam, dengan cara melecehkan dan mengangkat tubuhnya dengan menggunakan buldoser militer, di mana jasad Ali Naim diangkat beberapa kali, dan melemparkannya ke tanah, sebelum kemudian mengangkatnya kembali dengan cara yang sangat melecehkan dan membawanya ke pagar pemisah.
Menurut para saksi mata, buldoser militer Israel menerobos perbatasan dan masuk ke wilayah Jalur Gaza kemudian dan mengangkat korban dengan menjepit kepalanya dan menggantung sisa tubuhnya, sebelum kemudian bergerak ke arah perbatasan dan membawa tubuh korban.
Di tengah-tengah berondongan tembakan pasukan penjajah Israel dan di antara deru tank dan gigi-gigi buldoser militer penjajah Israel, sejumlah pemuda Palestina berusaha menarik tubuh korban dalam adegan heroik penuh keberanian.
Adegan
Ahmad Najjar – salah seorang pemuda Palestina yang ikut serta dalam aksi penyelamatan korban – mengatakan, “Saya bergegas ke daerah yang menjadi target bersama dua teman saya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi dan memberikan bantuan. Kami mengetahui bahwa penjajah Israel menarget dua orang pemuda dengan tank dan tembakan peluru.”
Dia menambahkan, “Saya tiba dengan teman-teman saya, Muhammad Najjar dan Mu’taz Najjar. Kami melihat ambulans Palestina tidak dapat maju ke tempat kedua pemuda yang menjadi target pasukan penjajah Israel. Kami melepas pakaian kami untuk kami jadikan sebagai tandu untuk mengevakuasi korban. Kami maju untuk mengambil kedua korban tersebut.”
Lebih lanjut dia menuturkan, “Kami berhasil mencapai lokasi salah seorang korban yang darahnya sudah memenuhi tubuhnya. Kami meletakannya di tandu (dari pakaian). Baru saja kami mengambil beberapa langkah, pasukan penjajah Israel langsung menarget kami dengan tembakan sengit. Muhammad Najjar terluka dan jatuh di tanah.”
Bersama dengan Mu’taz, Ahmad berhasil mengevakuasi teman mereka yang terluka, Muhammad, sebelum mereka kembali lagi untuk mencoba mengambil jenazah pemuda yang menjadi korban sebelumnya. Pada saat-saat itu, tiba-tiba pasukan penjajah Israel telah menembus ke lokasi tersebut.
Ahmad menambahkan, “Selama proses penyelamatan korban, sebuah tank bersama buldoser militer menerobos masuk dan mulai melakukan aksi pengejaran dan berusaha membawa dan menarik tubuh korban dengan menggunakan gigi-gigi buldoser. Sementara itu, Mu’taz juga terluka, dan kami keluar dengan susah payah. Buldoser penjajah Israel berhasil menarik korban (Ali Na’im) setelah buldoser militer tersebut memperlakukan tubuhnya secara mamalukan dan memukulnya berkali-kali.”
Keberanian Palestina
Wartawan Ismail Abu Omar, yang berada di lokasi kejadian, menggambarkan aksi penyelamatan tubuh korban (Ali Na’im) dari gigi-gigi buldoser militer Israel sebagai aksi yang berani. Dia menyatakan, harus angkat topi untuk mereka sebagai apresiasi dan penghormatan atas aksi heroik mereka.
Abu Omar bertanya-tanya, “Kekuatan dan kegigihan apa yang dimiliki para para pemuda tersebut, di saat mereka menghadapi buldoser militer penjajah Zionis dengan dada telanjang mereka? Pada saat yang sama, kejahatan dan kebrutalan macam apa yang dimiliki tentara penjajah Israel ketika mereka mengejar dan menghancurkan tubuh yang sudah tiba bernyawa tersebut.”
Buldoser penjajah Israel berhasil menarik dan membawa tubuh Ali Na’im setelah mengoyak tubuhnya dan melecehkannya, meskipun sudah ada upaya berani untuk menariknya dari taring-taring bulldozer tersebut.
Di tengah-tengah suasana kemarahan publik yang meluas, yang menuntut perlawanan Palestina untuk segera merespons dan membalas kejatan brutal ini, perlawanan Palestina menjawab aksi brutal penjajah Israel tersebut dengan meluncurkan puluhan roket ke arah wilayah penjajah Israel sebagai upaya untuk menyembuhkan luka pagi itu.
Pusat Hak Asasi Manusia Palestina mengutuk perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan penjajah Israel terhadap tubuh korban yang mereka ambil dengan cara yang memalukan, melecehkan, dan merendahkan martabat korban.
Pusat HAM Palestina juga mengutuk penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap warga sipil yang berusaha untuk menyelamatkan tubuh korban. (was/pip)