RAMALLAH, PALESTINOW.COM — Konflik antara Palestina dengan Israel setiap hari semakin memanas, dan memakan banyak korban.
Baru-baru ini, konflik tersebut membuat seorang ibu yang tengah hamil tujuh bulan mengalami keguguran.
Hal itu dikarenakan sang ibu hamil menghirup gas air mata yang ditembakkan Israel di wilayah desa dekat Ramallah di Tepi Barat Palestina, yang diduduki.
Sang ibu hamil yang bernama Areej Abu Alya berusia 37 tahun mengaku merasa pernapasannya tercekik usai menghirup gas air mata.
Setelah kondisinya semakin memburuk, Areej segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Areej Abu Alya harus menjalani perawatan insentif di rumah sakit selama beberapa hari setelah kehilangan banyak darah dan membutuhkan transfusi darah.
Pasangan yang telah memiliki delapan anak tersebut tinggal di daerah yang rawan terjadi bentrokan antara pasukan pendudukan Israel dan masyarakat Palestina.
“Kami tinggal di daerah yang sangat berbahaya,” kata Iyad.
Pada saat kejadian tersebut, dirinya menceritakan bahwa pasukan pendudukan Israel menembaki rumahnya dengan banyak gas air mata yang membuat mata perih.
“Tabung gas air mata berserakan di sekitar rumah dan di dalam, dan saya tidak bisa lagi segera mengumpulkannya untuk dibuang dari jangkauan anak-anak kita,” tambah dirinya.
Menurut Iyad, pasukan pendudukan Israel menembakkan gas air mata melalui jendela saat mereka tidur hampir setiap malam.