Jakarta, Palestinow.com – Perjuangan Indonesia untuk Palestina di Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendapat ‘ganjalan’ dari Amerika Serikat. AS mengecam pertemuan soal Israel yang dipimpin Indonesia. Berikut rangkumannya.
Baca juga: Trump dukung Zionis Israel gempur Jalur Gaza
RI Serukan Setop Pembangunan Permukiman Israel di Palestina
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi berbicara di forum yang diinisiasi Indonesia di Markas Besar PBB. Dia mengajak dunia internasional mendukung penghentian pembangunan permukiman ilegal milik Israel di Palestina.
Retno berbicara di forum pertemuan informal dalam format Arria Formula dengan tema ‘Permukiman dan Pemukim Ilegal Israel: Inti dari Pendudukan, Krisis, Perlindungan, dan Penghalang terhadap Perdamaian’. Forum yang digelar pada Kamis (9/5) waktu setempat itu diselenggarakan Indonesia, Kuwait, dan Afrika Selatan. Isu Palestina menjadi salah satu prioritas Indonesia sebagai anggota di Dewan Keamanan PBB.
Baca juga: Indonesia kecam keras serangan Israel di Jalur Gaza
“Terus berlangsungnya pembangunan permukiman ilegal oleh Israel di wilayah pendudukan Palestina tidak dapat diterima,” kata Retno di hadapan anggota Dewan Keamanan PBB di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, seperti dilansir Detik.com, Jumat (10/5/2019).
Tiga poin penting yang disampaikan Retno adalah, pertama, pembangunan permukiman Israel itu memudarkan harapan solusi dua negara. Kedua, permukiman itu adalah sumber pelanggaran terhadap Palestina. Ketiga, masyarakat internasional harus berusaha menghentikan pembangunan permukiman ilegal Israel itu. Dia mengusulkan adanya hari khusus untuk mengangkat isu ini.
“Untuk itu, perlu ada tekanan yang besar dari masyarakat internasional untuk menghentikan pemukiman ilegal Israel di Palestina. Salah satu upaya yang dapat dipertimbangkan adalah dengan menetapkan Hari Solidaritas Internasional bagi Korban Pemukiman Ilegal,” kata Retno.
AS Kecam Pertemuan yang Dipimpin Indonesia
Utusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, Jason Greenblatt, mengecam Dewan Keamanan PBB karena ‘mengulangi pembicaraan yang melelahkan’ dengan mengkritik permukiman Israel. Greenblatt mengomentari pertemuan informal DK PBB yang dipimpin oleh Indonesia mengenai pembangunan permukiman Israel di tanah Palestina, yang oleh PBB dianggap ilegal.
Greenblatt membantah anggapan bahwa perluasan permukiman Yahudi merupakan penghalang perdamaian Israel-Palestina dan ilegal berdasarkan hukum internasional.
“Mari kita semua berhenti berpura-pura bahwa permukiman adalah apa yang selama ini mengganjal proses perdamaian yang sedang dinegosiasikan,” kata Greenblatt dalam pertemuan tersebut seperti dilansir dari kantor berita AFP, Jumat (10/5/2019). “Fokus lelucon dan obsesif pada satu aspek dari konflik rumit ini tidak membantu siapa pun,” imbuhnya.
Utusan Trump itu pun mengkritik DK PBB karena mengucilkan Israel soal perluasan permukiman namun tidak mengutuk gerakan Hamas dan Jihad Islam yang menembakkan roket-roket ke Israel.
“Alih-alih menuntut pertanggungjawaban dari Hamas dan Jihad Islam… kita terus mengulangi poin pembicaraan yang melelahkan, yang telah berlangsung sekitar 20 tahun,” cetusnya.
RI Tegaskan Dukungan untuk Palestina
Menjawab kecaman Amerika Serikat, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan kembali tujuan pertemuan di Dewan Keamanan PBB. RI menegaskan mendukung Palestina.
“Pelaksanaan pertemuan mengenai Palestina adalah bentuk dukungan Indonesia sebagai anggota DK PBB untuk perjuangan Palestina,” kata juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, saat dihubungi, Jumat (10/5/2019).
“Setiap pelaksanaan pertemuan Arria Formula perlu mendapatkan persetujuan dan dukungan anggota DK PBB, termasuk isu yang akan dibahas. Yang disampaikan AS pada pertemuan kemarin adalah posisi yang selama ini dipegang terkait isu Palestina dan dukungannya kepada Israel,” sambungnya.
(imk/knv)