Closing Statement BDS Indonesia @bdsindonesia
Bismillahirrahimanirrahim….
JAKARTA, PALESTINOW.COM — Sedikit terkejut, ketika kemarin pagi, Sabtu (29/05) mendapat broadcast flyer launching Gerakan Boycott, Divestment dan Sanction di Indonesia (BDS INDONESIA), tanpa melibatkan Gerakan BDS Indonesia @bdsindonesia, pasalnya ada beberapa fakta tentang inisiasi BDS Indonesia ini:

1. Secara defacto BDS Indonesia telah kami gagas sejak 2010 baik melalui blog (http://bdsindonesia.over-blog.com/) Fanpage FB (https://www.facebook.com/bdsindonesia.movement/ ) Twitter ( https://twitter.com/bdsindonesia ) maupun melalui website https://www.palestinow.com/ meskipun dengan nama awal “Campaign to boycott Zionist products”, seiring berjalannya waktu kami menggantinya dengan gerakan BDS Indonesia.
2. Komunikasi kami bangun dengan BDS pusat, Co-Founder BDS Movement, Omar Bargouthi sejak 2019, meskipun sebelum bertemu Omar kami sudah berkomunikasi dengan beberapa tokoh BDS di berbagai negara, dan tahun 2019 kami ke Malaysia dan menjalin komunikasi dengan korwil BDS Malaysia, setelah itu komunikasi pun aktif dengan BDS Malaysia dan Asia Pasific, baik via email, zoom maupun group WA BDS Indonesia.
3. Beberapa waktu yang lalu salah seorang mengontak BDS Malaysia menyampaikan perihal BDS di Indonesia, dan BDS Malaysia sebagai korwil menyampaikan bahwa perwakilan kami di Indonesia ada (saudara Anas). Kami pun komunikasi, dan sudah janjian untuk bertemu namun karena lain hal rencana ketemu itu belum sempat terlaksana.
4. Kami menyadari gerak langkah kami bahwa BDS Indonesia menghadapi jalan terjal di Indonesia, tidak semulus di negeri jiran dengan medan yang berbeda. Meskipun demikian kami tetap berusaha meminta arahan dengan beberapa pihak terkait gerakan ini salah satunya kepada Prof. Saul Takahashi, dan Dr. Basem Naim, serta beberapa tokoh di Indonesia. Contohnya ketika tahun 2017, ketika AS mendeklarasikan Al-Quds sebagai ibukota ‘Israel’, Kedubes AS dipindahkan ke Al-Quds kami kembali menggaungkan gerakan BDS ini melalui beberapa tokoh yang juga menyuarakan boikot produk AS. Akan tetapi semakin lama gaungnya semakin hilang. Meskipun kami BDS Indonesia masih terus berusaha untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
5. Prinsipnya BDS harus didrive dengan kolaborasi dan koalisi dengan tetap menjaga persatuan, saling menghargai dan dalam koridor etika. Oleh karena itu kami sangat senang jika bisa bersama-sama menggerakkan BDS di Indonesia ini dengan tetap menjaga etika dan saling menghargai.
6. Yang kami sesalkan dalam launching BDS Indonesia kemarin adalah bab etika; kami yang selama ini menjadi perwakilan Indonesia dan berkomunikasi dengan BDS Asia Pasific dan Malaysia, sama sekali tidak tahu menahu akan agenda ini (tidak ada komunikasi, diundang pun tidak), entah mereka tahu keberadaan kami atau tidak wallahu a’alam tapi dari sejumlah deklarator ada beberapa orang yang kami kenal, pun mereka kenal dan follow akun kami.
Baik dengan BDS maupun tanpa BDS, dalam kondisi apapun dan dengan siapapun kami akan tetap komitmen membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan mengakhiri penjajahan.
-@bdsindonesia