JERUSALEM, PALESTINOW.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan Kota Yerusalem akan menjadi ibu kota Israel, sebagai bagian dari peta jalan perdamaian Timur Tengah. Sedangkan Palestina akan diberikan hak untuk mengelola Yerusalem Timur sebagai ibu kota jika diakui sebagai negara.
Pernyataan itu disampaikan Trump dalam paparan bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih, Washington D.C., Rabu (29/1).
Baca juga: Israel Diuntungkan Trump, Palestina Rencanakan ‘Hari Kemarahan’
“Yerusalem akan tetap milik Israel sebagai ibu kota dan tidak bisa dipisahkan,” kata Trump seperti dilansir CNN.
Trump mengklaim usulnya menguntungkan Israel dan Palestina. Yakni dengan solusi dua negara yang menjadi jalan keluar untuk bangsa Palestina dan Israel.
“Hari ini Israel mengambil langkah besar untuk perdamaian. Ini proses yang sangat panjang. Seluruh muda-mudi di Timur Tengah bersiap untuk menyongsong pemerintahan baru di kawasan itu, dan menyadari terorisme serta ekstremisme adalah musuh bersama,” kata Trump.
Trump mengatakan Yerusalem Timur akan menjadi ibu kota Palestina.
“Rencana ini akan menambah wilayah Palestina sebanyak dua kali lipat, dan menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Amerika Serikat dengan bangga akan mendirikan kedutaan besar di sana,” ujar Trump.
Baca juga: Rencana Perdamaian Trump, akal-akalan untuk Habisi Perjuangan Palestina
“Kesepakatan hari ini adalah sejarah besar karena Palestina akhirnya bisa berdiri menjadi negara merdeka. Setelah 70 tahun, mungkin ini adalah kesempatan terakhir yang mereka punya,” kata Trump.
Menurut Trump, usul lain adalah AS dan Israel akan membentuk batas negara Palestina, jika mereka mau menolak segala bentuk aksi teror.
Trump menyatakan usul itu tidak akan berdampak buruk bagi keamanan Israel.
“Kami tidak akan mau kembali ke masa-masa pertumpahan darah, serangan bom dan kelab malam dan aksi teror lainnya,” kata Trump.
Trump sudah mengajukan usul peta perdamaian Israel-Palestina sejak 2017. Saat itu dia menyatakan Yerusalem adalah ibu kota Israel dan membuka kedutaan besar di sana.
Akan tetapi, Presiden Palestina Mahmud Abbas tetap menolak usul tersebut.
Baca juga: Palestina Kecam Rencana Trump
Trump juga menyatakan mengakui pendudukan Israel di wilayah Judea dan Samaria, Tepi Barat, serta Lembah Yordania.
“Kami berterima kasih kepada Trump karena mengakui kedaulatan Israel di Judea dan Samaria yang sangat penting bagi keamanan dan pelestarian budaya kami,” kata Netanyahu.
Koordinator utusan Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, mengecam klaim Trump soal peta jalan damai Israel-Palestina.
“Presiden Trump justru membunuh masa depan negosiasi solusi dua negara. Israel sudah menguasai Yerusalem, wilayah pemukiman ilegal, Lembah Yordania yang mana lebih dari sepertiga wilayah Tepi Barat yang dicaplok,” kata Zomlot. (ayp/ayp)
CNN | PALESTINOW.COM