BRUSSEL, PALESTINOW.COM — Koran Israel Yesrael Hayom menyatakan 24 jam setelah pernyataan Menteri Luar Negeri Israel dan koleganya dari Kosovo bahwa mereka membangun hubungan diplomasi dengan Israel – Kosovo. Dalam kerangka itu, diperkirakan Kosovo akan membangun kedutaanya di kota Al-Quds yang berstatus “terjajah” secara hukum internasional.
Mereka menyinggung bahwa di Uni Eropa saat ini bahwa semua kedutaan besar negara-negara Eropa ada di Tel Aviv, bukan di Al-Quds (Yerusalem).
Menanggapi hal itu, koran Israel menyatakan, Uni Eropa memperingatkan Kosovo membuka kedutaan besarnya di Al-Quds (Yerusalem) berbeda dengan sikap dan keputusan Uni Eropa. Diperkirkaran Kosovo bekerjasama dan berkoordinasi dengan UE dan agar identitas Kosovo sebagai negara Eropa tidak terancam.
Selain itu, Turki juga mengkritik keputusan Kosovo. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, komitmen Kosovo membuka kedutaan besarnya di Israel yakni di Yerusalem adalah pelanggaran terhadap undang-undang internasional.
Sebelumnya, Kosovo mengumumkan membuka hubungan diplomasi dengan Israel dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kotanya. Keputusan normalisasi hubungan ini setelah sejumlah negara Arab seperti Emirat dan Bahrain melakukan normalisasi hubungan dengan Israel beberapa bulan lalu. Berbeda dengan Kosovo, negara-negara Arab ini tidak berniat membuka kedutaan besarnya di Yerusalem.