GAZA, PALESTINOW.COM – Kementerian Urusan Agama Hamas Palestina memutuskan untuk menutup masjid-masjid di Jalur Gaza ketika pihak berwenang mengintensifkan upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19 di daerah-daerah kantong pantai.
Baca juga : Warga Palestina Ditangkap Karena Semprot Disinfektan
Kasus pertama yang dikonfirmasi tentang virus corona muncul di Jalur Gaza dikabarkan Sabtu lalu, ketika dua pengkhotbah Palestina yang baru-baru ini bepergian di Pakistan, dinyatakan positif mengidap virus corona saat pulang ke Palestina.
Kedua pengkhotbah tersebut saat ini dikarantina, kemudian dipindahkan ke rumah sakit lapangan khusus di perbatasan Rafah yang melintasi Mesir. Ini menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.
“Oleh karena itu kami memutuskan untuk menutup semua masjid di Gaza untuk sementara dan menghentikan Salat Jumat dan doa bersama selama dua minggu,” kata Kementerian Kementerian Urusan Agama Hamas Palestina.
Masjid adalah salah satu tempat berkumpul utama di kota-kota dan desa-desa di Gaza. Sebab kebanyakan penduduk Gaza merupakan muslim.
Baca juga : Corona Merebak, Tahanan Palestina Di Penjara Israel Terancam
Seperti dilansir dari Times of Israel, Rabu (25/3/2020), Kementerian Urusan Agama Hamas Palestina menambahkan, azan tetap akan dikumandangkan. Namun para muazin meminta seluruh jamaah untuk salat di rumah masing-masing.
Kementerian Urusan Agama Hamas Palestina memutuskan untuk menutup masjid-masjid setelah Kementerian Dalam Negeri mengumumkan, bahwa pesta, berkumpul, dan melayat akan dilarang.
Restoran dan kafe juga ditutup guna menghindari berkumpulnya manusia demi mencegah penyebaran COVID-19. (okezone/Palestinow)