Amman, Palestinow.com – Badan POM terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung rakyat Palestina. Bulan Oktober 2019 lalu, Badan POM menyerahkan peralatan medis, obat-obatan, selimut, baju hangat, dan makanan minuman bergizi bagi pengungsi Palestina di Kamp Talbieh di Amman Yordania.
Selain peralatan medis dan bantuan lainnya, Badan POM juga memberikan satu unit transportasi medis yang diserahterimakan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amman, Andy Rachmianto dan diterima langsung oleh Direktur Klinik Medical Aid for Palestinians (MAP), Dr. Saed Alhanbali, Jordan di Kamp Pengungsian Talbieh, Amman – Yordania, Selasa (19/11). Unit transportasi medis tersebut merupakan bantuan yang diprakarsai Badan POM serta donasi perusahaan Obat dan Makanan di Indonesia dalam skema Corporate Social Responsibility.
Dr. Saed Alhanbali mengungkapkan terima kasih atas kemurahan hati rakyat Indonesia dan Badan POM. “Bantuan Badan POM ini sangat bermanfaat dalam membantu pengungsi Palestina terutama dalam membawa pasien di kamp serta penduduk sekitar kamp pengungsi yang memerlukan pengobatan di klinik,” tutur Dr. Saed Alhanbali. “Selain itu, kendaraan tersebut akan membantu mobilitas pekerja klinik dimana 90% pekerja tinggal di tempat yang jauh dari klinik,” lanjutnya.
Duta Besar RI di Amman menyampaikan apresiasi atas bantuan kemanusiaan Badan POM tersebut. “Bantuan ini merupakan bentuk konkret perhatian Indonesia kepada rakyat Palestina khususnya pengungsi Palestina yang berada di Yordania. Hal ini sekaligus mendukung kegiatan diplomasi kemanusiaan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan politik luar negeri Indonesia untuk kedamaian dan kesejahteraan dunia,” ungkap Andi Rachmianto.
Serah terima unit transportasi medis ini terlaksana berkat kerja sama antara Badan POM dan Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), lembaga pengelola bantuan di kamp pengungsi Talbieh dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amman. JHCO sangat mengapresiasi bantuan kemanusiaan Badan POM karena sangat krusial dalam membantu pengungsi Palestina yang sangat bergantung dalam memenuhi kebutuhan dasar dan bantuan medis.
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito berharap unit transportasi medis ini dapat membantu pengungsi Palestina dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan dan meringankan beban pengelola pengungsian. “Saat ini, pemerintah dan rakyat Palestina memiliki akses yang sangat terbatas atas Obat dan Makanan serta pelayanan kesehatan. Hal ini dialami juga oleh para pengungsi Palestina di luar Palestina termasuk di Yordania. Hal ini menjadi alasan penyerahan bantuan unit transportasi medis,” tukasnya.
Badan POM telah menyampaikan komitmennya kepada Menteri Kesehatan Palestina untuk membantu Kementerian Kesehatan Palestina dalam mewujudkan terbentuknya Lembaga Pengawasan Obat dan Makanan Palestina independen yang kuat. Badan POM dan pihak Otoritas Obat dan Makanan di Palestina akan menyusun Memorandum of Understanding (MoU) sebagai upaya pembentukan Lembaga Independen Otoritas Obat dan Makanan, sehingga aspek keamanan dan mutu Obat dan Makanan bagi masyarakat Palestina terjamin.
Sumber: POM